Penanganan ikan segar merupakan salah satu bagian penting
dari mata rantai industri perikanan. Penanganan ikan laut pada dasarnya terdiri
dari dua tahap, yaitu penanganan di atas kapal dan penanganan di darat.
Penanganan ikan setelah penangkapan atau pemanenan memegang peranan penting
untuk memperoleh nilai jual ikan yang maksimal. Salah satu faktor yang
menentukan nilai jual ikan dan hasil perikanan yang lain adalah tingkat
kesegarannya. Tingkat kesegaran ikan terkaitdengan cara penanganan ikan. Ikan
segar adalah ikan yang masih mempunyai sifat yang sama seperti ikan hidup baik
rupa, bau, rasa maupun teksturnya.
Proses
atau prosedur penanganan ikan di atas kapal harus dilakukan dengan baik agar
kualitas ikan yang diperoleh bagus. Tahapan-tahapan proses penanganan ikan di
atas kapal meliputi pengangkutan ikan dari pancing, sortasi, pendinginan.
a)
Pengangkutan ikan dari pancing
Pengeluaran ikan dari pancing harus dilakukan secara
hati-hati.Ikan yang sudah diangkat dari pancing dicuci terlebih dahulu dengan
air laut untuk mengurangi jumlah bakteri yang melekat pada kulit ikan. Setelah semua
siap, barulah ikan ditumpahkan ke atas dek. Penumpahan ikan dilakukan secara hati-hati untuk mencegah terjadinya luka dan memar
pada tubuh ikan.
b)
Sortasi
Sortasi adalah proses pemilihan dan pemisahan ikan
berdasarkan jenis, ukuran, dan kualitasnya. Sortasi dilakukan untuk memudahkan
proses penanganan hasil tangkapan dengan sampel ikan yang akan diambil.
c)
Pendinginan Ikan
Pendinginan adalah mendinginkan ikan secepat mungkin ke
suhu serendah mungkin, tetapi tidak sampai menjadi beku.
Prosedur Penanganan
Ikan diatas Kapal
· - Siapkan alat dan bahan untuk proses penanganan ikan.
· - Cuci terpal yang akan digunakan untuk proses penanganan.
· - Pasang terpal pada teras kapal sesuai ukuran kapal.
· - Kemudian ikan di simpan pada terpal yang telah dipasang, selanjutnya dilakukan
persortiran atau pemisahan ikan sesuai jenis, setelah dilakukan persortiran kemudian dipindahkan kekeranjang.
· - Melakukan pembersihan atau pencucian pada ikan menggunakan air laut.
· - Siapkan sterofoam yang telah di beri es
· - Setelah itu ikan yang telah dibersihkan kemudian ditimbang dengan berat
1kg
dan di pindahkan sterofom
yang sudah siap dengan menggunakan es 1 kg .
· - Sistem pembuangan air lelehan es harus cukup lancer sehingga mencegah terendamnya
ikan oleh air kotor .
· - Penambahan es selama penyimpanan di palka dapat dilakukan jika jumlahnya
telah berkurang, frekuensi dan jumlahnya sangat ditentukan oleh kontruksi sterofom
terhadap penetrasi panas dari luar.
· - Selama
proses penanganan ikan harus dihindarkan dari perlakuan kasar maupun benturan fisik
yang dapat membuat ikan luka atau memar.
Keuntungan Penggunaan Es
Keuntungan pemakaian es sebagai bahan pendingin
teristimewa karena es mempunyai kesanggupan pendinginan yang sangat besar. 1kg
es dapat melepaskan sejumlah besar (80 kilokalori) panas dari ikan, es tidak
merusak ikan, dapat dibawa-bawa (portable) dan murah harganya. Es cepat
mendinginkan ikan dan ikan tetap basah dan tidak mengering. Air dari lelehan es
segera pula menghanyutkan lendir, darah dan kotoran lain dari permukaan.
Parameter yang menunjukan keberhasilan penggunaan es menjaga dan meningkatkan
kualitas ikan hasil tangkapan dari perbandingan hasil tangkapan tanpa penggunaan
es yaitu melalui penilaian Organolektif sesuai SNI 2729. 2013.
Ciri-Ciri
Ikan Segar
Penilaian organoleptik ikan yang berkualitas tinggi atau masih
segar memenuhi syarat minimal 6 pada lembar penilaian organolektif sebagai berikut:
a) Mata; berwarna cerah, bola
mata menonjol, kornea jernih
b) Insang; berwarna merah cemerlang,
tanpa lendir
c) Lendir permukaan badan;
lapisan lender jernih, transparan, mengkilat cerah.
d) Daging; sayatan daging sangat
cemerlang, spesifik jenis, tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang,
dinding perut daging utuh.
e) Bau; berbau segar, spesifik jenis
f) Tekstur; padat, elastic bila
ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang.
No comments :
Post a Comment