1. Ikan Ayam-ayam (Naso brevisrostris) / unicornfish.
Disebut ikan ayam-ayam karena rasanya seperti daging ayam karena bentuknya seperti ayam. Yang pasti ikan ini sangat dikenal oleh para penggemar sea food, sementara jenis yang lain dikenal sebagai sebagai ikan aquarium laut. Ciri khas ikan ayam-ayam adalah adanya tanduk di kepala ikan itu. Tanduk ini keluar setelah ikan menjelang dewasa. Tanduk itu bukan alat untuk menyerang, karena senjata utama ikan ini adalah duri yang melesat di pangkal ekor. Duri ini bisa dikeluar masukkan. Itulah sebabnya ikan ini sering disebut surgeon fish.
Ikan ini dapat tumbuh hingga 60 cm. Hidup di daerah terumbu karang dengan kedalaman 2-122 meter, di sepanjang rataan terumbu sampai tubiran. Juga ditemukan di sepanjang pantai bebatuan. Habitat ikan ini tersebar di daerah tropis, di laut merah, afrika timur sampai hawai, Jepang dan Indonesia. Ikan bentopelagik, biasa dalam kelompok kecil walau kadang juga terlihat dalam kelompok besar saat terjadi arus kuat di pantai. Ikan yang masih kecil dan remaja hidup dengan memakan alga, sedang ikan yang sudah besar makan zooplankton. Waktu penggandaan populasi adalah 1,4 - 4,4 tahun.
Ikan ini komersial sebagai ikan konsumsi dan ikan hias dengan harga sedang. Dalam beberapa kasus menyebabkan keracunan ciguatera pada orang yang memakannya.
Ikan ayam-ayam (Naso brevisrostris) |
2. Butana tanduk (Naso unicornis)
Disebut bluespine unicornis karena memiliki duri ekor berwarna biru. Ada 4 buah duri, disamping kiri2 buah dan samping kanan juga 2 buah. Ikan ini dapat tumbuh hingga 75 cm. Hanya ikan dewasa, setelah mencapai ukuran 30 cm, yang mempunyai tanduk.
Hidup di daerah terumbu karang dengan kedalaman 1-180 meter. Ditemukan di sepanjang rataan terumbu, laguna, kanal, terutama di perairan yang berarus kuat. Tersebar luas seperti kerabatnya, Naso brevirostris.
Biasa hidup bergerombol dalam jumlah kecil. Anakan ikan ini hidup di sekitar pelabuhan dan pantai, makan alga dan plankton. Waktu penggandaan populasi lebih lama yaitu 4,5-14 tahun. Ikan komersial secara konsumsi dan ikan hias. Dijual dengan harga mahal sebagai ikan hias dan harga sedang sebagai ikan konsumsi. Dilaporkan juga dapat menyebabkan keracunan ciguatera.
Butana tanduk (Naso unicornis) |
3. Bandeng (Chanos chanos)/ milkfish
Ikan ini dapat tumbuh hingga 1,8 meter, tetapi yang dikonsumsi berukuran 20-30 cm, tetapi yang dikonsumsi berukuran 20-30 cm. Yang berukuran besar rasanya tidak enak. Ikan ini dapat mencapai berat 14 kg dengan umur 15 tahun. Saat kecil bandeng hidup di muara sungai, pantai dan dermaga, bahkan masuk jauh ke sungai untuk mencari makan. Ikan yang besar berada di laut lepas dengan kedalaman 1-30 meter. Habitatnya tersebar luas di perairan Pasifik dari Jepang, Australia, Indonesia sampai Kalifornia.
Ikan ini saat kecil makan berbagai alga bentik. Setelah dewasa makan ikan, udang dan moluska. Hidup bergerombol dan memijah saat kadar garam tinggi. Jumlah telurnya sekitar 200.000 butir. Telur itu melayang dan akan menepi sehingga anakan bandeng banyak berada disekitar sungai, bakau dan muara. Setelah dewasa ikan ini akan bermigrasi ke laut lepas. Waktu minimal penggandaan populasi sekitar 4,5-14 tahun. Ikan ini telah dibudidayakan di tambak-tambak sepanjang pantai utara pulau Jawa. Ikan yang terpancing di laut lepas beratnya berkisar antara 6-11 kg.
4. Barakuda (Sphyraena barracuda)
Barakuda terkenal sebagai ikan pantai yang sering dijadikan target memancing. Harganya sangat baik sebagai ikan konsumsi. Setidaknya ada 3 jenik ikan barakuda di Indonesia yaitu Sphyraena barracuda, Sphyraena jello dan Sphyraena forsteri.
Ikan ini dapat tumbuh hingga 1,8 meter, merupakan predator utama bagi ikan pelagis di pantai. Hidup di sekitar pantai, bahkan di air payau atau muara sungai dan hutan bakau. Sering ditemukan ikan barakuda berukuran 20-40 cm. Ikan yang besar sering terpancing di sekitar pantai. Ikan bentopelagis ini memangsa ikan-ikan yang masuk dalam bukaan mulutnya dengan mengejar dan menyergap secara aktif.
5. Bawal laut (Pomfred)
Terdapat 2 jenis bawal laut, yaitu bawal hitam dan bawal putih. Keduanya, walau mempunyai nama yang sama, berasal dari suku yang berbeda. Keduanya sama2 digemari sebagai sea food.
Bawal hitam (Parastromateus niger (Bloch, 1795)
Ikan ini dapat tumbuh hingga 75 cm, tetapi jenis yang dijual dipasar panjangnya hanya 20-30 cm saja. Hidup di terumbu karang, muara atau air payau sampai laut lepas berkedalaman 15-105 meter. Suka hidup di pantai berpasir sehingga sering terpancing oleh pemancing pantai. Tersebar luas di perairan Indo-Pasifik, Afrika Timur, Jepang dan Australia.
Bawal hitam sering berada di dasar pantai saat siang dan berkelompok dipermukaan menjelang malam tiba. Hidup dengan makan zooplankton. Waktu minimal penggandaan populasi sekitar 15 bulan. Ikan bawal hitam termasuk ikan konsumsi yang laku dan dijual dengan harga sedang sampai tinggi. Dijual sebagai ikan asin maupun ikan segar di berbagai restoran dan seafood kaki lima.
Bawal putih (Pampus cinereus)
Bawal putih dapat tumbuh sampai 60 cm. Yang di pasaran kebanyakan panjangnya sekitar 20-an cm. Hidup seperti bawal hitam, di sekitar pantai berpasir, kadang-kadang masuk ke muara sungai. Hidup bergerombol, makan plankton, ikan-ikan kecil, udang dan moluska. Ikan ini mudah dipancing dengan umpan udang kupas. Penyebaran sama dengan bawal hitam, di sepanjang khatulistiwa, di daerah tropis dan subtropis. Ikan ini sangat laku sebagai ikan konsumsi karena rasanya enak, banyak dijual di supermarket maupun pasar tradisional.
6. Bayeman (Wrasses)
Ikan bayeman, dalam bahasa internasional disebut ikan wrasse, adalah ikan dengan jenis dan marga yang sangat banyak. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dari yang berukuran beberapa senti sampai 2 meter. Ikan ini juga dapat ditemukan hampir di semua daerah terumbu karang di dunia. Terdapat setidaknya 300 jenis ikan wrasse di perairan Indo-Pasifik. Beberapa marga yang ditemukan di Indonesia di antaranya: Bodianus dengan sekitar 30 jenis, Choerodon dengan jumlah 25 jenis, Cheilinus sekitar 13 jenis, Sthethojulis dengan 6 jenis, Coris sekitar 20 jenis, Halichoeres hampir 60 jenis, Novaculichthys sekitar 20 jenis, Labroides sekitar 10 jenis, dan 20 jenis dari Paracheilinus.
7. Kakaktua (Cheilinus trilobatus (Lacepede, 1801))
Dapat tumbuh hingga 45 cm. Hidup di sekitar terumbu karang, kadang juga di muara sungai dan air payau dengan rentang kedalaman sampai 30 meter. Tersebar di Afrika timur, Australia utara, Jepang Selatan dan Indonesia.
Ikan ini banyak ditemukan di terumbu karang yang banyak tutupan atau shelter, di mana mereka bisa bersembunyi sambil menunggu mangsa. Hidup soliter dan sulit didekati penyelam. Merupakan saudara dekat ikan napoleon (Cheilinus undulatus) yang dilindungi. Waktu penggandaan populasi sangat lama, sekitar 4,5-14 tahun.
Jenis ini menjadi ikan hidup yang dijual mahal di berbagai restoran Hongkong dan Jepang. Sebagai ikan hias juga mendapat apresiasi dari penggemarnya.
8. Belanak (Mullets)
Ikan ini sangat dikenal sebagai ikan asin maupun ikan segar yang dijual di supermarket. Sebenarnya terdapat lebih dari 20 jenis ikan belanak. Ukurannya pun beragam, dari yang hanya 10 cm hingga 90 cm. Ikan yang diual di pasar biasanya yang berukuran sekitar 20 cm. Terdapat 5 marga/genus, di antaranya Cestraeus, Crenimugil, mugil, valamugil, dan Liza. Ikan yang paling kecil adalah Liza parmata yang hanya mampu tumbuh sampai 10 cm, sedangkan ikan belanak yang paling besar adalah Mugil cephalus yang dapat tumbuh hingga 90 cm.
9. Belosoh (Gobi)
Belosoh atau gelodok adalah ikan khas muara sungai dan sekitar pantai. Jumlahnya lebih dari 100 jenis. Jenis ini memang merupakan jenis paling banyak dari kelompok ikan di seluruh dunia. Panjangnya bervariasi antara 10-30 cm pada ikan belosoh yang umum sampai yang hanya mencapai 8 mm pada jenis Pandaka pigmaea. Belosoh terkonsentrasi di sekitar air payau dan pinggir laut. Ikan ini biasanya mempunyai sirip dada yang bisa digunakan untuk merayap di lumpur atau batang bakau, sehingga sering disebut sebagai mudskipper.
Kebanyakan belosoh hidup dengan memakan hewan-hewan kecil di dasar sungai/pantai. Karena ada banyak jenis maka di sini dikenalkan ikan belosoh yang hidup di sungai dekat muara (belosoh) dan yang hidup di sekitar terumbu karang.
10. Gelodok (Periopthalmodon sp) / F. Gobiidae
Terdapat lebih dari 10 jenis dari marga Periopthalmodon. Rata-rata panjangnya sekitar 10-15 cm. Jenis inilah yang suka melompat di bebatuan dan akar bakau. Mereka memang sering keluar dari air. Selama kulitnya masih basah, ikan ini masih dapat bernafas sehingga kadang sering tampak sedang berkejar-kejaran di lumpur jauh dari air. Dibedakan dari jenis lainnya adalah bola matanya yang menyembul seperti mau keluar. Jenis ini suka memakan serangga yang berada di lumpur dan permukaan air.
11. Bojor (Whitings) / Sillago sihama Forskal 1775
Ikan dari suku Sillaginidae ini merupakan ikan muara dan pesisir pantai. Terdapat 2 marga, yaitu Sillaginopsis dan Sillago. Sekitar 5 jenis ikan bojor hidup di Indonesia. Ikan ini tumbuh sampai 45 cm, mempunyai mulut panjang yang menghadap ke bawah, yang merupakan ikan khas pantai dan muara sungai, terutama sungai besar dengan dasar lumpur dan pasir. Waktu penggandaan minimal populasi sekitar 15 bulan. Dibudidayakan di Jepang dn beberapa negara Asia lainnya. Biasa hidup berkelompok dan memakan kepiting, moluska dan beberapa ikan kecil. Ikan ini hidup tersebar luas di Indo-pasifik, Afrika Selatan sampai ke Australia. Di Indonesia tersebar di hampir semua muara sungai besar. Ikan ini dikonsums dengan harga murah, kadang-kadang terpancing di sekitar muara dekat pantai.
12. Beronang (Rabbitfish)
Kelompok ikan ini dikenal sebagai rabbitfish karena cara makannya yang dengan menggerogoti seperti kelinci. Terdapat lebih dari 20 jenis beronang di Indonesia. Beronang dikenal sebagai ikan konsumsi yang digemari para pecandu sea food. Sebagian juga dikenal sebagai ikan hias aquarium laut. beberapa jenis beronang yang paling umum diketahui diantaranya: beronang batik, beronang kuning, beronang lada.
Ikan ini saat kecil makan berbagai alga bentik. Setelah dewasa makan ikan, udang dan moluska. Hidup bergerombol dan memijah saat kadar garam tinggi. Jumlah telurnya sekitar 200.000 butir. Telur itu melayang dan akan menepi sehingga anakan bandeng banyak berada disekitar sungai, bakau dan muara. Setelah dewasa ikan ini akan bermigrasi ke laut lepas. Waktu minimal penggandaan populasi sekitar 4,5-14 tahun. Ikan ini telah dibudidayakan di tambak-tambak sepanjang pantai utara pulau Jawa. Ikan yang terpancing di laut lepas beratnya berkisar antara 6-11 kg.
Bandeng (Chanos-chanos) |
4. Barakuda (Sphyraena barracuda)
Barakuda terkenal sebagai ikan pantai yang sering dijadikan target memancing. Harganya sangat baik sebagai ikan konsumsi. Setidaknya ada 3 jenik ikan barakuda di Indonesia yaitu Sphyraena barracuda, Sphyraena jello dan Sphyraena forsteri.
Ikan ini dapat tumbuh hingga 1,8 meter, merupakan predator utama bagi ikan pelagis di pantai. Hidup di sekitar pantai, bahkan di air payau atau muara sungai dan hutan bakau. Sering ditemukan ikan barakuda berukuran 20-40 cm. Ikan yang besar sering terpancing di sekitar pantai. Ikan bentopelagis ini memangsa ikan-ikan yang masuk dalam bukaan mulutnya dengan mengejar dan menyergap secara aktif.
Barracuda (Sphyraena barracuda) |
5. Bawal laut (Pomfred)
Terdapat 2 jenis bawal laut, yaitu bawal hitam dan bawal putih. Keduanya, walau mempunyai nama yang sama, berasal dari suku yang berbeda. Keduanya sama2 digemari sebagai sea food.
Bawal hitam (Parastromateus niger (Bloch, 1795)
Ikan ini dapat tumbuh hingga 75 cm, tetapi jenis yang dijual dipasar panjangnya hanya 20-30 cm saja. Hidup di terumbu karang, muara atau air payau sampai laut lepas berkedalaman 15-105 meter. Suka hidup di pantai berpasir sehingga sering terpancing oleh pemancing pantai. Tersebar luas di perairan Indo-Pasifik, Afrika Timur, Jepang dan Australia.
Bawal hitam sering berada di dasar pantai saat siang dan berkelompok dipermukaan menjelang malam tiba. Hidup dengan makan zooplankton. Waktu minimal penggandaan populasi sekitar 15 bulan. Ikan bawal hitam termasuk ikan konsumsi yang laku dan dijual dengan harga sedang sampai tinggi. Dijual sebagai ikan asin maupun ikan segar di berbagai restoran dan seafood kaki lima.
Bawal Hitam (Black pomfred) |
Bawal putih (Pampus cinereus)
Bawal putih dapat tumbuh sampai 60 cm. Yang di pasaran kebanyakan panjangnya sekitar 20-an cm. Hidup seperti bawal hitam, di sekitar pantai berpasir, kadang-kadang masuk ke muara sungai. Hidup bergerombol, makan plankton, ikan-ikan kecil, udang dan moluska. Ikan ini mudah dipancing dengan umpan udang kupas. Penyebaran sama dengan bawal hitam, di sepanjang khatulistiwa, di daerah tropis dan subtropis. Ikan ini sangat laku sebagai ikan konsumsi karena rasanya enak, banyak dijual di supermarket maupun pasar tradisional.
Bawal putih (Pampus cinereus) |
6. Bayeman (Wrasses)
Ikan bayeman, dalam bahasa internasional disebut ikan wrasse, adalah ikan dengan jenis dan marga yang sangat banyak. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dari yang berukuran beberapa senti sampai 2 meter. Ikan ini juga dapat ditemukan hampir di semua daerah terumbu karang di dunia. Terdapat setidaknya 300 jenis ikan wrasse di perairan Indo-Pasifik. Beberapa marga yang ditemukan di Indonesia di antaranya: Bodianus dengan sekitar 30 jenis, Choerodon dengan jumlah 25 jenis, Cheilinus sekitar 13 jenis, Sthethojulis dengan 6 jenis, Coris sekitar 20 jenis, Halichoeres hampir 60 jenis, Novaculichthys sekitar 20 jenis, Labroides sekitar 10 jenis, dan 20 jenis dari Paracheilinus.
Ikan Bayeman (Wrasse) |
7. Kakaktua (Cheilinus trilobatus (Lacepede, 1801))
Dapat tumbuh hingga 45 cm. Hidup di sekitar terumbu karang, kadang juga di muara sungai dan air payau dengan rentang kedalaman sampai 30 meter. Tersebar di Afrika timur, Australia utara, Jepang Selatan dan Indonesia.
Ikan ini banyak ditemukan di terumbu karang yang banyak tutupan atau shelter, di mana mereka bisa bersembunyi sambil menunggu mangsa. Hidup soliter dan sulit didekati penyelam. Merupakan saudara dekat ikan napoleon (Cheilinus undulatus) yang dilindungi. Waktu penggandaan populasi sangat lama, sekitar 4,5-14 tahun.
Jenis ini menjadi ikan hidup yang dijual mahal di berbagai restoran Hongkong dan Jepang. Sebagai ikan hias juga mendapat apresiasi dari penggemarnya.
Ikan Kakaktua |
8. Belanak (Mullets)
Ikan ini sangat dikenal sebagai ikan asin maupun ikan segar yang dijual di supermarket. Sebenarnya terdapat lebih dari 20 jenis ikan belanak. Ukurannya pun beragam, dari yang hanya 10 cm hingga 90 cm. Ikan yang diual di pasar biasanya yang berukuran sekitar 20 cm. Terdapat 5 marga/genus, di antaranya Cestraeus, Crenimugil, mugil, valamugil, dan Liza. Ikan yang paling kecil adalah Liza parmata yang hanya mampu tumbuh sampai 10 cm, sedangkan ikan belanak yang paling besar adalah Mugil cephalus yang dapat tumbuh hingga 90 cm.
Ikan Belanak (Mullets) |
9. Belosoh (Gobi)
Belosoh atau gelodok adalah ikan khas muara sungai dan sekitar pantai. Jumlahnya lebih dari 100 jenis. Jenis ini memang merupakan jenis paling banyak dari kelompok ikan di seluruh dunia. Panjangnya bervariasi antara 10-30 cm pada ikan belosoh yang umum sampai yang hanya mencapai 8 mm pada jenis Pandaka pigmaea. Belosoh terkonsentrasi di sekitar air payau dan pinggir laut. Ikan ini biasanya mempunyai sirip dada yang bisa digunakan untuk merayap di lumpur atau batang bakau, sehingga sering disebut sebagai mudskipper.
Kebanyakan belosoh hidup dengan memakan hewan-hewan kecil di dasar sungai/pantai. Karena ada banyak jenis maka di sini dikenalkan ikan belosoh yang hidup di sungai dekat muara (belosoh) dan yang hidup di sekitar terumbu karang.
Ikan Belosoh (gobi) |
10. Gelodok (Periopthalmodon sp) / F. Gobiidae
Terdapat lebih dari 10 jenis dari marga Periopthalmodon. Rata-rata panjangnya sekitar 10-15 cm. Jenis inilah yang suka melompat di bebatuan dan akar bakau. Mereka memang sering keluar dari air. Selama kulitnya masih basah, ikan ini masih dapat bernafas sehingga kadang sering tampak sedang berkejar-kejaran di lumpur jauh dari air. Dibedakan dari jenis lainnya adalah bola matanya yang menyembul seperti mau keluar. Jenis ini suka memakan serangga yang berada di lumpur dan permukaan air.
Ikan Gelodok (F. Gobiidae) |
11. Bojor (Whitings) / Sillago sihama Forskal 1775
Ikan dari suku Sillaginidae ini merupakan ikan muara dan pesisir pantai. Terdapat 2 marga, yaitu Sillaginopsis dan Sillago. Sekitar 5 jenis ikan bojor hidup di Indonesia. Ikan ini tumbuh sampai 45 cm, mempunyai mulut panjang yang menghadap ke bawah, yang merupakan ikan khas pantai dan muara sungai, terutama sungai besar dengan dasar lumpur dan pasir. Waktu penggandaan minimal populasi sekitar 15 bulan. Dibudidayakan di Jepang dn beberapa negara Asia lainnya. Biasa hidup berkelompok dan memakan kepiting, moluska dan beberapa ikan kecil. Ikan ini hidup tersebar luas di Indo-pasifik, Afrika Selatan sampai ke Australia. Di Indonesia tersebar di hampir semua muara sungai besar. Ikan ini dikonsums dengan harga murah, kadang-kadang terpancing di sekitar muara dekat pantai.
Ikan Bojor (Whitings) |
12. Beronang (Rabbitfish)
Kelompok ikan ini dikenal sebagai rabbitfish karena cara makannya yang dengan menggerogoti seperti kelinci. Terdapat lebih dari 20 jenis beronang di Indonesia. Beronang dikenal sebagai ikan konsumsi yang digemari para pecandu sea food. Sebagian juga dikenal sebagai ikan hias aquarium laut. beberapa jenis beronang yang paling umum diketahui diantaranya: beronang batik, beronang kuning, beronang lada.
Ikan Beronang (Rabbitfish) |
No comments :
Post a Comment