Friday 20 March 2020

Budidaya Ikan Mas pada kolam tanah

Ikan mas atau common carp adalah salah satu jenis ikan air tawar. Bentuk tubuhnya panjang dan agak bulat dengan kepala kecil, punggung tinggi dan seluruh badannya bersisik besar. Ikan ini termasuk primadona di Indonesia dimana konsumennya sangat banyak, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Sehingga peluang keuntungan untuk budidaya ikan ini masih tinggi. Di Indonesia, nama lain dari ikan mas adalah ikan karper, tombro, rayo, ameh dan masmasan. Daging ikan ini tebal rasanya pun lezat dan mengandung gizi yang tinggi.

Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Pembesaran ikan Mas dapat dilakukan dalam keramba Jaring apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain : air bergerak dengan arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, penempatan jaring dapat dipasang sejajar dengan arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1,0 meter, kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 27 0C sampai 30 0C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm. 

Penebaran larva atau benih dilakukan pagi hari, saat suhu air rendah, yaitu antara pukul 06.00 – 07.00. Tujuannya agar larva atau benih tidak setress akibat suhu tinggi. Larva atau benih yang ditebar terlalu siang bisa stress akibat kepanasan. Padat tebar setiap tahapan pendederan berbeda-beda, tergantung dari ukuran dan umur benih. Pada pendederan pertama, larva ditebar dengan kepadatan antara 100 – 200 ekor/m2, pendederan kedua 50-75 ekor/m2, dan pendederan ketiga 25-50 ekor/m2. Agar jumlahnya diketahui, sebelum ditebar larva atau benih dihitung terlebih dahulu. Cara menghitungnya harus hati-hati, karena kondisi larva umumnya masih lemah dan mudah terluka.

Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban dan sungai air deras. 

Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3. Keasaman air (pH) dan suhu air yang baik berkisar antara 7-8 (pH) dan 20-25 0C.


Penyiapan Sarana dan Peralatan

Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2-5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.

Pemeliharaan ikan mas di kolam tanah

Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

1.       Polikultur, Ikan mas bisa dipelihara secara polikultur atau bersama ikan-ikan lain. Asalkan dengan ikan yang beda pakan alami. Ikan mas bisa digolongkan sebagai ikan karnivora. Karena itu, ikan bisa dipelihara dengan ikan herbivora, seperti gurame dan grass carp dan dengan ikan pemakan plankton, seperti tambakan dan mola. Ikan mas juga bisa dipelihara dengan ikan pemakan klekap, seperti bandeng. Dengan polikultur atau pemeliharaan campuran pakan alami dalam kolam semuanya bisa dimanfaatkan. Contohnya 50 % ikan mas, 20 % ikan tawes, dan 30% ikan mujair atau 50 % ikan mas, 20 % ikan gurame dan 30% ikan mujair.

2.       Monokultur, pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk jantan dan betina.

Pemupukan dengan kotoran kandang (ayam) sebanyak 250-500 gram/m2, TSP 10 gram/m2, Urea 10 gram/m2, kapur 25-100 gram/m2. Setelah itu kolam diisi air 39-40 cm, biarkan 5-7 hari dikeringkan. Kemudian semprotkan Migro Tambak (campur air secukupnya) dengan dosis 20 ml/100 m2, biarkan selama 1 hari kemudian masukkan air dengan ketinggian 5-10 cm. Setelah 7 hari kemudian, air ditinggikan sekitar 60 cm, berikan kembali Migro tambak dengan dosis 0,02 ppm (2 liter per hektar). Pada penebaran ikan tergantung pemeliharaannya. Jika hanya mengandalkan pakan alami dan dedak, maka padat penebaran adalah 100-200 ekor/m2, sedangkan bila diberikan pellet, maka penebaran adalah 300-400 ekor/m2 (benih lepas hapa). Penebaran dilakukan pada pagi/sore hari saat suhu rendah.

Dalam pembenihan secara intensif biasanya diutamakan pemberikan pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik mengandung zat-zat makanan yang cukup, yaitu protein yang mengandung asam amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Perawatan larva dalam hapa sekitar 4-5 hari. Setelah larva tidak menempel pada kakaban (3-4 hari kemudian) kakaban diangkat dan dibersihkan. Pemberian pakan untuk larva, 1 butir kuning telur rebus untuk 100.000 ekor/hari. Caranya kuning telur dibuat suspensi (1/4 liter air untuk 1 butir), kuning telur diremas dalam kain kemudian diberikan pada benih, perawatan 5-7 hari. Pemberian pakan pada kolam pembesaran, agar pakan buatan yang diberikan dapat terserap oleh tubuh ikan secara optimal maka, perlu diberikan probiotik Migro Suplemen/ MiG ternak yang dicampurkan pada pakannya dengan dosis 10 ml migro suplemen: pakan buatan sebanyak 3 Kg, berikan 1-2 kali sehari.

Dalam hal pemeliharaan ikan mas yang tidak boleh terabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun. Pada saat pemeliharaan ada baiknya diberikan Migro Tambak secara merata pada permukaan air tambak/kolam sebanyak 0,02 ppm (2 liter per hektar). Adapun frekuensi pemberiannya setiap 2 (dua) minggu sekali. 

Pembesaran Ikan mas

A.    Analisa Usaha
1)    Biaya Tetap
 a)       Alat-alat Rp. 100.000
2)    Biaya Variabel
a)       Benih ikan 100 Kg @Rp. 35.000, Rp. 3.500.000
b)       Pelet (782 -2) 280 Kg @ Rp. 9.200, Rp. 2.576.000
 (782-3) 420 Kg @ Rp. 9.000, Rp. 3.780.000
c)       Obat (intro flock) 12 bks @ Rp. 25.500 Rp. 300.000
d)       Tenaga Kerja (Sistem bagi hasil)
e)       TOTAL : Rp. 10.156.000

B. Estimasi Panen
a.     SR 80 % : Tebar 100 Kg size 30 : 3000 ekor
b.     Panen : 2400 ekor
c.     Size panen size 2 : 2.400/2 : 1200 Kg.
d.     Estimasi harga panen petani  : Rp. 33.000 x 1200 Kg : Rp. 39.600.000

C.  Analisa Laba/Rugi : Penerimaan – Biaya Produksi
Rp. 39.600.000 – Rp. 10.156.000 = Rp. 29.444.000
R/C ratio : Penerimaan / Pengeluaran = 3,9


No comments :