Perairan Samudera Indonesia,terutama selatan Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (5-40 mil) masih belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi perikanan Tuna pada perairan tersebut baru dimanfaatkan oleh kapal-kapal 10-20 GT dengan menggunakan pancing ulur yang hanya menjangkau lapisan perairan 30-40 Meter. Potensi perikanan Pelagis selama ini dimanfaatkan oleh kapal-kapal 10-30 GT dengan drift gillnet pada perairan 15-40 mil.
Di Selatan Jawa terdapat lebih dari 8000 unit perahu motor tempel fibre glass berkatir (4000 diantaranya berada di selatan DIY dan Jateng) yang hanya beroperasi 1-3 mil dari garis pantai.
Nelayan di selatan jawa, NTB, dan NTT belum memanfaatkan potensi SDI yang terdapat pada perairan di atas 5 mil.
Kondisi tersebut membuktikan bahwa tekanan terhadap sumber daya pantai cukup tinggi, sehingga diperlukan teknologi kapal bagi nelayan kecil yang berupa kapal Katamaran. Konsep dasar teknologi katamaran adalah mengubah Perahu Motor Tempel (PMT) menjadi Kapal Motor (KM) dengan memanfaatkan teknologi pencetakan perahu fiber glass yang sudah ada. Sehingga dapat meningkatkan keamanan kapal perikanan dari PMT (Undecked Vessel) menjadi kapal motor. Juga dapat meningkatkan kemampuan kapal untuk mencapai daerah penangkapan hingga 20 mil laut dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap.
KAPAL KATAMARAN (LAGANBAR) Kapal katamaran hasil rekayasa BBPI yang diberi nama Laganbar (Lambung Ganda Kembar) memiliki keunggulan sebagai berikut :
a. Stabilitas relatif baik
b. Kecepatan lebih baik
c. Memiliki geladak kerja yang relatif luas
d. Daya jelajah operasi lebih jauh (5-20 mil)
e. Tidak menggunakan katir.
SASARAN PENGGUNA Nelayan skala kecil yang beroperasi di laut terbuka, seperti :
a. Nelayan Perairan Selatan Jawa, NTB, NTT
b. Nelayan Maluku Utara, Maluku, Maluku Tenggara
c. Nelayan kepulauan Banggai dan sekitarnya.
d. Nelayan Barat Sumatera, Riau kepulauan dan Natuna
e. Nelayan Perairan Papua
f. dll
Gambar Teknis
Ukuran Kapal (PxLxT) : 10 x 3.4 x 0.85 m
Bahan kapal : Fibre Glass
Gross Tonage (GT) : 2-3 GT
Mesin Penggerak : 2 unit motor tempel 15-25 PK atau 1 unit motor tempel 40 PK
Bahan bakar : Gas LPG dan bensin
Daerah Penangkapan : 4 s/d 15 mil.
Skema Industrialisasi perikanan
Armada semut / nelayan kecil dapat berperan untuk mendukung program industrialisasi perikanan. Ikan hasil tangkapan dengan kualitas tinggi yang dihasilkan nelayan kecil tersebut dapat dikelola, sehingga kapal pengangkut ikan dapat memenuhi kebutuhan produksi di darat dengan kualitas ekspor.
Kapal katamaran beroperasi bersama kapal pengangkut ikan. Kapal pengangkut ikan akan membawa hasil tangkapan ikan kualitas tinggi menuju tempat pengolahan (fasilitas produk perikanan) di darat. Untuk produksi ekspor dapat dilakukan pengiriman setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.
No comments :
Post a Comment